Jumat, 30 Maret 2012

struktur direktori linux

1. / - Root

  • Setiap file tunggal dan direktori dimulai dari direktori root.
  • Pengguna hanya root yang memiliki hak istimewa menulis di bawah direktori ini.
  • Harap dicatat bahwa / root direktori home pengguna root, yang tidak sama dengan /.

2. / Bin - Pengguna Binari

  • Berisi executable biner.
  • Perintah linux umum Anda butuhkan untuk digunakan dalam mode single-user yang terletak di bawah direktori ini.
  • Perintah yang digunakan oleh semua pengguna sistem terletak di sini.
  • Sebagai contoh: ps, ls, ping, grep, cp.

3. / Sbin - Sistem Binari

  • Sama seperti / bin, / sbin juga berisi executable biner.
  • Tapi, perintah-perintah linux yang terletak di bawah direktori ini biasanya digunakan oleh aministrator sistem, untuk tujuan pemeliharaan sistem.
  • Sebagai contoh: iptables, reboot, fdisk, ifconfig, swapon

4. / Etc - File Konfigurasi

  • Berisi file-file konfigurasi yang dibutuhkan oleh semua program.
  • Hal ini juga berisi shell script startup dan shutdown digunakan untuk memulai / menghentikan program individu.
  • Sebagai contoh: / etc / resolv.conf, / etc / logrotate.conf

5. / Dev - File Perangkat

  • Berisi file device.
  • Ini termasuk perangkat terminal, usb, atau perangkat yang melekat pada sistem.
  • Sebagai contoh: / dev/tty1, / dev/usbmon0

6. / Proc - Informasi Proses

  • Berisi informasi tentang proses sistem.
  • Ini adalah filesystem palsu berisi informasi tentang menjalankan proses. Sebagai contoh: / proc / pid} {direktori berisi informasi tentang proses dengan pid tertentu.
  • Ini adalah filesystem virtual dengan informasi teks tentang sumber daya sistem. Sebagai contoh: / proc / uptime

7. Var / - File Variabel

  • var singkatan untuk file variabel.
  • Isi dari file yang diharapkan tumbuh dapat ditemukan di bawah direktori ini.
  • Ini termasuk - file log sistem (/ var / log); paket dan file database (/ var / lib); email (/ var / mail); cetak antrian (/ var / spool); mengunci file (/ var / lock); temp file yang dibutuhkan di reboot (/ var / tmp);

8. / Tmp - Temporary Files

  • Direktori yang berisi file sementara yang dibuat oleh sistem dan pengguna.
  • File di bawah direktori ini akan dihapus saat sistem reboot.

9. / Usr - Buku Program

  • Berisi binari, perpustakaan, dokumentasi, dan sumber-kode untuk program tingkat kedua.
  • / Usr / bin berisi file biner untuk program user. Jika Anda tidak dapat menemukan biner pengguna di bawah / bin, lihat di bawah / usr / bin. Sebagai contoh: di, awk, cc, kurang, scp
  • / Usr / sbin berisi file biner untuk administrator sistem. Jika Anda tidak dapat menemukan sistem biner di bawah / sbin, lihat di bawah / usr / sbin. Sebagai contoh: ATD, cron, sshd, useradd, userdel
  • / Usr / lib berisi library untuk / usr / bin dan / usr / sbin
  • / Usr / local berisi program-program pengguna yang Anda menginstall dari source. Sebagai contoh, ketika Anda menginstal apache dari source, berjalan di bawah / usr/local/apache2

10. / Home - Direktori Depan

  • Rumah direktori untuk semua pengguna untuk menyimpan file pribadi mereka.
  • Sebagai contoh: / home / john, / home / dewi

11. Boot Loader Files - / boot

  • Berisi file boot loader terkait.
  • Initrd kernel, vmlinux, file grub ditempatkan di bawah / boot
  • Sebagai contoh: initrd.img-2.6.32-24-generic, vmlinuz-2.6.32-24-generic

12. / Lib - Sistem Perpustakaan

  • Berisi file-file library yang mendukung binari terletak di bawah / bin dan / sbin
  • Nama file library yang baik * ld atau lib *. sehingga .*
  • Sebagai contoh: ld-2.11.1.so, libncurses.so.5.7

13. / Opt - Opsional pengaya Aplikasi

  • memilih singkatan opsional.
  • Berisi add-on aplikasi dari vendor masing-masing.
  • aplikasi add-on harus dipasang di bawah baik opt / / atau / opt / sub-direktori.

14. / Mnt - Direktori Gunung

  • Sementara me-mount direktori dimana sysadmin dapat me-mount filesystem.

15. / Media - Removable Media Device

  • Direktori mount sementara untuk perangkat removable.
  • Sebagai contoh, / media / cdrom untuk CD-ROM; / media / floppy untuk floppy drive, / media / cdrecorder untuk CD writer

16. / Srv - Layanan Data

  • srv singkatan layanan.
  • Berisi data server tertentu layanan terkait.
  • Sebagai contoh, / srv / cvs berisi data CVS terkait.

Rabu, 28 Maret 2012

instalasi linux mint

Selanjutnya masukkan disk itu ke DVD room dan setting first bootnya ke dvd room. saat booting tampilanya seperti ini

 
Setelah booting selesai maka akan masuk ke lingkungan desktopnya Linux Mint.

Double klik icon install Linux Mint 8 -> pilih bahasa (disini saya memlih english) -> klik forward
 
Atur lokasi [Region=Asia , Zone = Indonesia(Jakarta) ] -> klik forward
 
Selanjutnya kita disuruh memilih Keyboard Layout, disini langsung aja kita klik fordward

Disini adalah tahap pembuatan partisi, pilih "specify partition manually (advance)". memilih opsi ini karena saya anggap lebih aman karena kalau kita mau membuat dual OS Linux Mintdengan "Jendela" disinilah tempat mengatur partisinya. -> klik forward
  
jika laptopmu baru dan HDmu masih kosong langkahnya ikuti saja gambar dibawah ini, ukuran partisi disesuaikan kebutuhan, namun saya sarankan untuk swap besarnya adalah 2x memory utama.  dan apabila HD laptopmu sudah ada isinya maka siapkan dulu free space untuk root dan swap linux Mint.
Langkah membuat partisi root: klik pada free space -> klik New Partition Table

klik Continue
  
Pada New Partition Size, isikan berapa besar kapasitas Hardismu yang akan digunakan sebagai root
pada use us pilih "ext4 journaling filesystem"
Mount Point pilih "/"  ("/" = root)
klik OK 
  
sekarang kita sudah mempunyai partisi root, partisi ini nantinya akan digunakan sebagai tempat penyimpanan file2 system dari OS Linux Mint 8 ini.  tahap selanjutnya adalah pembuatan swap, inget, sebaiknya ukran swap adalah 2 kali memory utama, kalo pengen tau alesannya tanya aja mbah google. hehe...
caranya hampir sama dengan membuat partisi root, cuma pada saat pemilihan Use as kia pilih "swap area" -> klik OK
  
partisi root dan swap telah kita buat, langsung aja klik forward
  
Masukkan name dan password anda -> klik forward -> klik Continue
  
Setelah itu akan muncul jendela ready to install, disini langsung saja klik install

Dan proses instalasi pun akhirnya berjalan

apabila sudah selesai klik "Restart Now"

 setelah restart maka akan muncul Kotak Login, pilih username anda dan masukkan passwordnya -> klik Login

Seperti inilah jendela Linux Mint 8

ini adalah tampilan menunya

selamat mencoba

Selasa, 27 Maret 2012

Kk7 (Melakukan instalasi sistem operasi berbasis graphical user interface (GUI) dan command line interface (CLI)) — Presentation Transcript


  • 1. Melakukan instalasi sistem operasi berbasis graphical user interface (GUI) dan command line interface (CLI) Men jelaskan langkah instalasi sistem operasi berbasis GUI (Graphical User Interface) DEPAN
  • 2. PETA KEDUDUKAN KOMPETENSI Module 7 To install the operatingsystem-based Graphical User Interface (GUI) Melakukan instalasi sistem operasi berbasis graphical user interface (GUI) dan command line interface (CLI) Klik Disini DEPAN 2 3 Mendiagnosis permasalahan pengoperasian PC yang tersambung jaringangnosis Melakukan perbaikan dan/ atau setting ulang koneksi jaringan an Melakukan instalasi sistem operasi jaringan berbasis GUI (Graphical User Interface) dan Text Melakukan instalasi perangkat jaringan berbasis luas (Wide Area Network) Mendiagnosis permasalahan perangkat yang tersambung jaringan berbasis luas (Wide Area Network) Membuat desain sistem keamanan jaringan Mendiagnosis permasalahan pengoperasian PC dan periferal Melakukan perbaikan dan/ atau setting ulang sistem PC Melakukan perbaikan periferal Melakukan instalasi software Melakukan perawatan PC Melakukan instalasi sistem operasi berbasis graphical user interface (GUI) dan command line interface (CLI) Melakukan instalasi perangkat jaringan lokal (Local Area Network) Menerapkan teknik elektronika analog dan digital dasar Menerapkan fungsi peripheral dan instalasi PC Melakukan perbaikan dan/ atau setting ulang koneksi jaringan berbasis luas (Wide Area Network) Mengadministrasi server dalam jaringan Merancang bangun dan menganalisa Wide Area Network Merancang web data base untuk content server Lulus Melakukan instalasi sistem operasi dasar Menerapkan K 3 LH Merakit Personal Komputer Dasar Kejuruan Level I ( Kelas X ) Level II ( Kelas XI ) Level III ( Kelas XII ) 1
  • 3. TUJUAN Siswa dapat Menjelaskan langkah instalasi sistem operasi berbasis GUI (Graphical User Interface) POKOK BAHASAN Menjelaskan langkah instalasi sistem operasi berbasis GUI (Graphical User Interface) Module 7 To install the operatingsystem-based Graphical User Interface (GUI)
  • 4. Sistem Operasi (Operating System) Yaitu program yang dibuat untuk mengendalikan dan mengkoordinasikan seluruh kegiatan dari sistem komputer Module 7 To install the operatingsystem-based Graphical User Interface (GUI)
  • 5. Bagan Sistem Operasi Programs OPERATING SYSTEM System Call Users Module 7 To install the operatingsystem-based Graphical User Interface (GUI) Programs Hardware CPU I/O Devices RAM BUS
  • 6. Sistem operasi mempunyai tiga sasaran utama: Kenyamanan Efisien Berevolusi Module 7 To install the operatingsystem-based Graphical User Interface (GUI)
  • 7. Persiapan Instalasi MS Windows XP Persyaratan Hardware : Prosesor Min 300 Mhz RAM 128 Mb HardDisk Free Space 1.5 Gb CD-ROM / DVD Module 7 To install the operatingsystem-based Graphical User Interface (GUI)
  • 8. Tes Formatif 1 1. Apa yang dimaksud dengan Sistem operasi ? 2. Sebutkan jenis-jenis sistem operasi berdasarkan layanan (interface) terhadap pengguna, beserta contohnya ! Module 7 To install the operatingsystem-based Graphical User Interface (GUI)
  • 9. Melakukan instalasi sistem operasi berbasis graphical user interface (GUI) dan command line interface (CLI) Melaksanakan instalasi sistem operasi berbasis GUI sesuai Installation Manual DEPAN
  • 10. TUJUAN Siswa dapat Melaksanakan instalasi sistem operasi berbasis GUI sesuai Installation Manual POKOK BAHASAN Melaksanakan instalasi sistem operasi berbasis GUI sesuai Installation Manual Module 7 To install the operatingsystem-based Graphical User Interface (GUI) DEPAN
  • 11. Instalasi Windows XP 1. Masuk menu BIOS, pilih menu Boot , kemudian pilih Boot Device Priority . Module 7 To install the operatingsystem-based Graphical User Interface (GUI)
  • 12. 2. Rubah CD-ROM pada posisi 1st Boot Device untuk dapat boot dari CD-ROM. Module 7 To install the operatingsystem-based Graphical User Interface (GUI)
  • 13. 3.Restart komputer, lalu masukkan CD master Windows XP, bila muncul kata-kata press anykey to boot from CD . . . tekan tombol sembarang. Module 7 To install the operatingsystem-based Graphical User Interface (GUI)
  • 14. 4. Lanjut pada Licensing Agreement , tekan F8 untuk melanjutkan Module 7 To install the operatingsystem-based Graphical User Interface (GUI)
  • 15.   5.Untuk membuat partisi baru, tekan tombol C pada keyboard dan tekan Enter untuk menginstall. Module 7 To install the operatingsystem-based Graphical User Interface (GUI)
  • 16. 6. Masukkan seberapa besar partisi yang hendak anda buat dalam satuan megabyte (MB) Module 7 To install the operatingsystem-based Graphical User Interface (GUI)
  • 17. 7. Kemudian tekan Enter untuk memulai proses instalasi (tekan D untuk delete partisi yang anda buat) Module 7 To install the operatingsystem-based Graphical User Interface (GUI)
  • 18. 8.Pilih NTFS file system (Quick) atau FAT file sistem (Quick) lalu tekan Enter Module 7 To install the operatingsystem-based Graphical User Interface (GUI)
  • 19. 9. Maka akan tampil seperti gambar berikut. Module 7 To install the operatingsystem-based Graphical User Interface (GUI)
  • 20. 10. Setelah muncul layar seperti dibawah ini kemudian klik Next . Module 7 To install the operatingsystem-based Graphical User Interface (GUI)
  • 21. 11. Isikan Nama dan Organisasi anda pada kolom yang muncul, kemudian klik Next Module 7 To install the operatingsystem-based Graphical User Interface (GUI)
  • 22.   12. Masukkan Serial Number dari type windows anda. Kemudian klik Next Module 7 To install the operatingsystem-based Graphical User Interface (GUI)
  • 23. 13. Isikan Nama Komputer dan Password (administrator) untuk mengaksesnya. Lalu klik Next Module 7 To install the operatingsystem-based Graphical User Interface (GUI)
  • 24. 14. Set Time Zone pada posisi (GMT+07:00) Bangkok, Hanoi, Jakarta . Klik Next . Module 7 To install the operatingsystem-based Graphical User Interface (GUI)
  • 25. 15. Typical setting : pada option ini settingan jaringan akan dibuat default Windows dan Custom setting : untuk mensetting jaringan anda secara manual. Pilih Typical setting untuk yang lebih familiar. Klik Next. Module 7 To install the operatingsystem-based Graphical User Interface (GUI)
  • 26. 16. Bila anda sudah berada pada tampilan desktop seperti dibawah ini berarti instalasi berjalan lancar. Module 7 To install the operatingsystem-based Graphical User Interface (GUI)
  • 27. Tes Formatif 2 Jelaskan Langkah dalam melaksanakan instalasi sistem operasi berbasis GUI sesuai Installation Manual ! Bagaimanakah keamanan Windows XP jika dibandingkan dengan windows 9 x ? Module 7 To install the operatingsystem-based Graphical User Interface (GUI)
  • 28. Melakukan instalasi sistem operasi berbasis graphical user interface (GUI) dan command line interface (CLI) Menjelaskan langkah instalasi sistem operasi berbasis command line interface (CLI) DEPAN
  • 29. TUJUAN Siswa dapat Menjelaskan langkah instalasi sistem operasi berbasis command line interface (CLI) POKOK BAHASAN Menjelaskan langkah instalasi sistem operasi berbasis command line interface (CLI) Module 7 To install the operatingsystem-based Graphical User Interface (GUI) DEPAN
  • 30. Instalasi FreeBSD Booting lewat cdrom -> enter Module 7 To install the operatingsystem-based Graphical User Interface (GUI)
  • 31. 2. T ampil sysinstall – pilih ‘Standard’ -> enter Module 7 To install the operatingsystem-based Graphical User Interface (GUI)
  • 32. 3. ‘OK’ – akan tampil program fdisk untuk menyiapkan partisi freeBSD. P ilih kemudian tekan ‘C’ Create slice Module 7 To install the operatingsystem-based Graphical User Interface (GUI)
  • 33. M enentukan besar partisi freeBSD, langsung saja tekan enter ( OK ). Module 7 To install the operatingsystem-based Graphical User Interface (GUI)
  • 34. 5. T elah terbentuk partisi freeBSD – tekan ‘Q’ finish. Module 7 To install the operatingsystem-based Graphical User Interface (GUI)
  • 35. 6. Jika hanya ada freeBSD pilih ‘Standard’ . Module 7 To install the operatingsystem-based Graphical User Interface (GUI)
  • 36. 7. Tekan ‘A’ untuk membuat partisi secara automatis. Untuk membuat partisi sendiri tekan ‘C’ Create , jika sudah selesai tekan ‘Q’ finish. Module 7 To install the operatingsystem-based Graphical User Interface (GUI)
  • 37.   8. Memilih media installasi. Pilih ‘1 CD/DVD’ – enter. Module 7 To install the operatingsystem-based Graphical User Interface (GUI)
  • 38. Mulai proses instalasi tunggu sampai selesai kemudian – ‘OK’ . Module 7 To install the operatingsystem-based Graphical User Interface (GUI)
  • 39. 10. Konfigurasi ethernet. Pilih ‘YES’ untuk melakukan konfigurasi jika tidak pilih ‘NO’ . Module 7 To install the operatingsystem-based Graphical User Interface (GUI)
  • 40. 11. ‘No’ untuk tidak mengaktifkan IPv6. Module 7 To install the operatingsystem-based Graphical User Interface (GUI)
  • 41. 12. P ilih ‘No’ jika ingin konfigurasi manual. Module 7 To install the operatingsystem-based Graphical User Interface (GUI)
  • 42. 13. Konfigurasi manual. Jika sudah selasai – OK . Kemudian ‘Yes’ untuk mengaktifkan. Module 7 To install the operatingsystem-based Graphical User Interface (GUI)
  • 43. 14. P ilih ‘Yes’ untuk membuat user account. Module 7 To install the operatingsystem-based Graphical User Interface (GUI)
  • 44. 15. P ilih ‘User’ Module 7 To install the operatingsystem-based Graphical User Interface (GUI)
  • 45. 16. I si semua data kemudian ‘OK’ . Agar dapat menjalankan perintah su Member groups : isi dengan wheel . Module 7 To install the operatingsystem-based Graphical User Interface (GUI)
  • 46.   17. ‘No’ kemudian ‘Yes’ system reboot installasi selesai. Module 7 To install the operatingsystem-based Graphical User Interface (GUI)
  • 47. Tes Formatif 2 Jelaskan Langkah-langkah instalasi FreeBSD ! Bagaimanakah keamanan FreeBSD jika dibandingkan dengan windows ? Module 7 To install the operatingsystem-based Graphical User Interface (GUI)
  • 48. Melakukan instalasi sistem operasi berbasis graphical user interface (GUI) dan command line interface (CLI) Melaksanakan instalasi sistem operasi berbasis text sesuai Installation Manual. DEPAN
  • 49. TUJUAN Siswa dapat Melaksanakan instalasi sistem operasi berbasis text sesuai Installation Manual. POKOK BAHASAN Melaksanakan instalasi sistem operasi berbasis text sesuai Installation Manual Module 7 To install the operatingsystem-based Graphical User Interface (GUI) DEPAN
  • 50. Instalasi Linux Ubuntu M asukkan CD Master Linux U buntu, maka akan muncul menu tampilan : Module 7 To install the operatingsystem-based Graphical User Interface (GUI)
  • 51. 2. Berikutnya diminta untuk menentukan bahasa yang digunakan selama instalasi. Module 7 To install the operatingsystem-based Graphical User Interface (GUI)
  • 52. 3. Selanjutnya adalah memilih negara lokasi bermukim saat ini. Untuk memilih negara Indonesia, pilih other – Asia – Indonesia Module 7 To install the operatingsystem-based Graphical User Interface (GUI)
  • 53. 4 . Selanjutnya, kita memilih keyboard yang akan digunakan. Akan ditawarkan dua metode untuk memilih keyboard. Opsi Yes , akan diminta menekan beberapa tombol sesuai karakter keyboard yang dimiliki. Memilih No , bisa dipilih keyboard dari daftar yang diberikan Module 7 To install the operatingsystem-based Graphical User Interface (GUI)
  • 54. 5. I nstaller Ubuntu akan melakukan loading awal tool-tool dan paket yang diperlukan untuk melakukan pendeteksian hardware sebelum melakukan partisi. Module 7 To install the operatingsystem-based Graphical User Interface (GUI)
  • 55. 6. Pertama kali, installer akan mencoba mendeteksi kartu jaringan yang dimiliki. Isikan hostname yang diinginkan Module 7 To install the operatingsystem-based Graphical User Interface (GUI)
  • 56. 7. Selanjutnya adalah menentukan time zone. Module 7 To install the operatingsystem-based Graphical User Interface (GUI)
  • 57. Selanjutnya kita masuk ke tahap pemartisian. P ilih metode manual, artinya akan membuat sendiri partisi-partisi yang diperlukan berikut menentukan mount pointnya. Module 7 To install the operatingsystem-based Graphical User Interface (GUI)
  • 58. 9. Jika anda memilih partisi yang masih kosong. Anda akan diminta memasukkan besar partisi yang akan dibuat, jenis file systemnya, label, mount point dan sebagainya. Module 7 To install the operatingsystem-based Graphical User Interface (GUI)
  • 59. Untuk root dan partisi lainnya, termasuk /home , sebaiknya menggunakan file system ext3 . Module 7 To install the operatingsystem-based Graphical User Interface (GUI)
  • 60. Untuk /boot (jika anda membuat terpisah) ext2 , dan swap area untuk partisi swap . Module 7 To install the operatingsystem-based Graphical User Interface (GUI)
  • 61. Jika karena sesuatu hal, misalnya karena RAM yang berlebih, anda tidak membuat partisi swap, akan muncul peringatan seperti ini. Module 7 To install the operatingsystem-based Graphical User Interface (GUI)
  • 62. 10.S etting nama lengkap, username dan password Module 7 To install the operatingsystem-based Graphical User Interface (GUI)
  • 63. 11. Selanju t nya, anda akan diminta memasukkan alamat proxy yang digunakan jika sekiranya anda menggunakan proxy. Ini diperlukan untuk melakukan update selama instalasi. Module 7 To install the operatingsystem-based Graphical User Interface (GUI)
  • 64. 12. Jika tidak ada masalah, maka selesailah proses instalasi Ubuntu 8.10 Intrepid Ibex menggunakan CD alternate ini. Pilih continue dan tekan enter untuk reboot. Module 7 To install the operatingsystem-based Graphical User Interface (GUI)
  • 65. Tes Formatif 2 Jelaskan Langkah-langkah instalasi Linux UBUNTU ! Bagaimanakah keamanan Linux UBUNTU jika dibandingkan dengan windows ? Module 7 To install the operatingsystem-based Graphical User Interface (GUI) DEPAN

struktur direktori linux

A. Struktur Direktori Struktur direktori Linux mengikuti standart “Filesystem Hierarchy Structure (FHS)” yang di pegang oleh Free Standart Group walaupun kebanyakan distribusi memodifikasi standart tersebut. / (root) Struktur direktori di Linux secara umum diawalai dengan root filesystem “/” dan tentu juga merupakan root atau akar dari seluruh direktori global. Partisi dimana di letakkan / (root system) akan menjadi direktori sistem atau partisi pokok. /boot Direktori boot tesimpan file-file boot loader diantaranya grub atau lilo. Kernel, initrd dan system.map juga terletak didalam /boot. Jika system yang digunakan menggunakan partisi LVM ataupun partisi dalam jaringan. Maka ada baiknya dibuatkan partisi kecil tersendiri untuk meletakkan /boot di harddisk dengan filesystem konvensional. /boot ini umumnya sangat jarang sekali berubah isinya, kecuali memang ktia sering bermain-main dengan kernel. /sys Berisi informasi yang berkaitan dengan kernel, device dan firmware. Untuk memudahkan mengingat, direktori ini dianggap kependekan dari 'system' /sbin Berisi file-file biner yang esensinya untuk sistem dan mengendalikan sistem. File-file biner atau bisa dianggap aplikasi sistem ini jika dioperasikan secara tidak tepat bisa berpotensi merusak. Untuk memudahkan mengingat, direktori ini dianggap kependekan dari 'super binary'. /bin Berisi file-file binari atau aplikasi yang lebih umum dan dapat digunakan oleh semua user. Untuk memudahkan mengingat, direktori ini dianggap kependekan dari 'binary'. /lib Berisi file-file library atau pustaka dari semua aplikasi binari yang tersimpan dalam direktori /sbin dan /bin. Di direktori ini juga tersimpan berbagai macam librari yang digunakan untuk aplikasi lain. Konsep penggunaan librari bersama ini membuat aplikasi di linux dapat menghemat ukuran. Untuk memudahkan mengingat, direktori ini dianggap kependekan dari 'library' /dev Merupakan pseudo filesystem, atau directory yang isinya sebenarnya bukan benar-benar berisi file. Isi dari /dev ini berkaitan dengan perangkat-perangkat yang terdapat pada system. Misalkan untuk informasi port serial, port printer, dapat di berlakukan seperti membaca file. misalkan perangkat serial terletak di /dev/tty01, kemudian partisi dalam harddisk di sebut sebagai /dev/sda7. dan lain sebagainya. Untuk memudahkan mengingat, direktori ini dianggap kependekan dari 'device'. /etc Direktori /etc berisi file-file konfigurasi sistem. Mayoritas aplikasi dan layanan konfigurasinya tersimpan di direktori /etc termasuk diantaranya /etc/hosts, /etc/resolv.conf dan lain sebagainya. Di direktori /etc/init.d tersimpan konfigurasi bagaimana sebuah layanan dijalankan. Di direktori /etc/rc*.d tersimpan konfigurasi untuk menentukan service yang dijalankan untuk tiap-tiap sesi init. /home Semua direktori home dari pengguna tersimpan di direktori ini dengan nama user masingmasing sebagai pengelompokannya. Untuk beberapa sistem linux yang di spesifikasikan untuk server, direktori pengguna masih dikelompokkan lagi kedalam /home/users. Di dalama direktori /home/nama-user tersimpan konfigurasi-konfigurasi yang spesifik terhadap user tersebut. Oleh karena itu, berbeda user, walaupun berada di sistem yang sama bisa mendapat lingkungan dan tampilan yang sama sekali berbeda. Direktori /home merupakan direktori yang paling 'dekat' dengan user. Direktori /home ini bisa berisi dari dokumen-dokumen pekerjaan user hingga file-file hiburan seperti mp3 dan film juga termasuk foto-foto yang dimiliki oleh user. Oleh karena itu, untuk membatasi agar filefile di pengguna tidak mendesak file-file system, sangat umum untuk meletakkan direktori /home di partisi yang terpisah. Hal ini dapat menahan file-file yang disimpan user hingga total ukuran tertentu tanpa mengganggu ruang gerak system. /media Merupakan direktori untuk menyimpan direktori-direktori mount point. CD-ROM, DVD, flash disk, bahkan floppy disk juga akan termount di direktori ini. Pada distro-distro modern, sudah memberikan fasilitas untuk menampilkan device-device yang dimount ke depan Desktop. Sehingga pengguna tidak perlu susah-dan-repot menuju ke /media untuk dapat mengakses flash disk-nya tapi cukup lihat ke desktop-nya dan masuk ke direktori yang teerbuat baru di sana. Untuk workstation yang terintegrasi dengan jaringan, pada umumnya untuk melakukan mounting storage network juga diletakkan di /media. Dengan dikelompokkan seperti itu maka mudah untuk mengenali bahwa semua yang berada di dalam /media merupakan media penyimpan. /mnt Pada Linux yang masih umum menggunakan kernel 2.4.x. Untuk tempat mengumpulkan mount point berada di /mnt. Dikarenakan pada sistem berbasis kernel 2.6.x sudah menggunakan /media, maka /mnt ini umumnya kosong. /mnt bisa juga dijadikan mount point pada saat system rescue atau troubleshooting. Untuk memudahkan mengingat, direktori ini dianggap kependekan dari 'mount'. /opt Direktori /opt saat ini jarang digunakan. Beberapa paket software terpisah menggunakan direktori untuk menyimpan paket yang menuju ke lokasi manapun. Untuk memudahkan mengingat, direktori ini dianggap kependekan dari 'optional' /usr Sebuah sub-hirarki dari root filesistem di simpan didalam /usr. Didalam /usr tersimpan aplikasi dan utiliti yang spesifik dengan user. Jika kita melihat kedalam direktori /usr maka kita juga akan menemukan direktori yang mirip dengan di / yaitu bin, sbin dan lib. Hanya saja, aplikasi dan librari yang terletak /usr tidak terlalu kritikal untuk sistem. Untuk istilah mudahnya, /usr merupakan tempat dimana user menginstall aplikasi sendiri yang bukan official dari distro. Misalkan menginstall melalui tar-ball, atau paket yang dibuat sendiri. Jika pengguna termasuk orang yang sering menambah-nambah aplikasi sendiri diluar bawaan paket yang disediakan untuk distro itu, maka direktori /usr sudah dipastikan akan cepat sekali membengkak. Ada baiknya untuk sistem yang penggunanya seperti itu, /usr di berikan partisi sendiri. Untuk aplikasi yang bisa langsung dijalankan, sistem linux akan membaca secara bersamaan yang ada di /bin dan di /usr/bin begitu juga untuk /sbin dan /usr/sbin. Untuk memudahkan mengingat, direktori ini dianggap kependekan dari 'user'. /usr/share Merupakan tempat didalam /usr yang digunakan untuk menyimpan data-data yang bisa dibagikan dan tidak terikat dengan platform. Misalnya seperti wallpaper yang bisa dan boleh digunakan oleh semua user akan diletakkan didalam /usr/share. Lalu ada juga fonts, dan sound theme yang berkaitan dengan tampilan. /usr/doc Merupakan tempat untuk menyimpan dokumentasi dan catatan yang berkaitan dengan aplikasi. Apabila aplikasi third-party yang digunakan merupakan aplikasi yang dikembangkan dengan baik, maka tentunya juga menyediakan file dokumentasi yang dapat dibaca di dalam /usr/doc. /usr/src Merupakan tempat untuk menyimpan source code dari aplikasi sistem. Yang paling umum tersimpan disini adalah source code dari kernel linux. Source code ini sangat bermanfaat untuk melakukan kompilasi ulang atau melakukan optimasi di tingkat kernel dengan dasar kernel sebelumnya. /usr/include Di direktori /usr/include tersimpan file-file header dari compiler C. File header ini mendefinisikan struktur dan konstanta yang dibutuhkan untuk membangung sebuah aplikasi yang standart. Direktori didalam /usr/include tersimpan header untuk compiler C++. /usr/X11R6 Menyimpan sistem X-Window dan hal-hal yang berkaitan dengan X-Window. Subdirectories dibawah /usr/X11R6 tersimpan binari X itu sendiri dan juga dokumentasi, file header, config. icon. sounf, dan sebagainya yang berkaitan dengan grafis. /usr/local Disini tersimpan aplikasi yang terinstall dan file yang yang digunakan di local machine. Jika komputer yang digunakan merupakan bagian dari sebuah jaringan besar, terus direktori /usr lokasi fisiknya terletak di komputer yang berbeda dan di bagikan kedalam jaringan untuk di mount kedalam /usr. Pada jaringan seperti ini, direktori /usr/local akan berisi barang-barang yang hendaknya tidak digunakan di banyak mesin dan hanya di gunakan di local machine saja. Karena kebanyakan komputer tidak memanfaatkan bentuk jaringan seperti yang disebutkan tadi, bukan berarti /usr/local menjadi tidak berguna. Jika kita menemukan aplikasi yang menari dan secara official tidak tersedia dan bukan bagian dari distro yang digunakan, hendaknya kita menginstallnya kedalam /usr/local. Sebagai contoh, jika applikasi tambahan yang umum akan tersimpan kedalam /usr/bin, maka aplikasi tambahan yang sifatnya lebih custom hendaknya di simpan di /usr/local/bin. Dengan cara ini maka dapat menghindarkan kebingungan dalam jenis aplikasi yang tersedia dan menjaga sistem tetap bersih dan rapi. /root Merupakan direktori home-nya superuser (root). Harap jangan bingung dengan direktori root (/). Walaupun cara menyebutnya sama, tapi sama sekali berfungsi sangat berbeda. /var Direktori /var merupakan direktori yang isinya sangat dinamis. Jika digunakan didalam server. Sangat dianjurkan /var ini untuk diletakkan di partisi terpisah dikarenan direktori /var dapat membengkak dengan sangat cepat. Selain itu juga, dengan direktori /var dibuat partisinya sendiri atau secara fisik ditentukan lokasinya, maka dapat mencegah internal fragmentasi, dan proses pencarian file tidak terlalu jauh, hanya seputar cylinder itu-itu saja. Untuk memudahkan mengingat, direktori ini dianggap kependekan dari 'variative'. /var/log Merupakan direktori untuk menyimpan berbagai macam log atau catatan yang berkaitan dengan sistem. Isi dari /var/log ini terus terupdate selama sistem berjalan. Oleh karena itu, /var/log merupakan alasan dan penyebab utama direktori /var dapat membengkak dengan gila-gilaan. Walaupun di linux sendiri tersendiri tersedia aplikasi logrotate untuk meredam percepatan pembengkakan direktori /var, tapi tetap juga jika tidak di siapkan ruang tersendiri, ukuran log ini dapat menghantam ruang kosong di sistem. Direktori /var/log ini hendaknya menjadi tempat pertama kita lari apabila di sistem terjadi keanehan. System log linux baik kok, keanehan pun akan di tuliskan dengan gamblang kedalam log. Misalkan pada webserver, /var/log/httpd/access.log akan mencatat siapa saja yang mengakses web yang terpasang dan menuju kemana. Apabila banyak sekali yang mengunjungi web itu, maka file /var/log/httpd/access.log pun akan terupdate dengan kecepatan luar biasa yang susah untuk diikuti oleh pandangan manusia biasa. Misalkan juga /var/log/syslog, disana tersimpan log yang berkaitan dengan system. Misalkan kita colokkan flash disk, maka dengan mengamati /var/log/syslog kita bisa mengetahui apakah sistem bisa mengenali flashdisk itu dan melakukan auto mount, atau memberikan pesan yang lain. Dari /var/log/syslog juga misalnya kita bisa melihat apakan rule crontab yang kita buat berjalan sesuai waktunya atau tidak. Semakin banyak kejadian baik yang buruk atau yang baik terjadi di system, maka /var/log pun akan semakin membengkak. /var/mail Merupakan direktori untuk menyimpan email masuk dan keluar. Direktori /var/mail ini akan sangat terasa fungsinya jika kita membuat mail server menggunakan postfix, sendmail atau qmail. Sebenarnya tanpa menggunakan mailserver itu, kita juga dapat mengirim email, hanya saja terbatas hanya dalam linkup mesin kita dan user yang terdapat didalamnya. Apabila mesin yang kita gunakan hanya kita sendiri usernya, tentusaja tidak seru, maka perlu dibuatkan mail server yang sesungguhnya agar aktivitas kirim-mengirim email dapat seheboh dengan mail.yahoo.com ataupun mail.ugm.ac.id. Direktori /var/mail merupakan penyebab kedua yang membuat direktori /var dapat membengkak tidak karuan. Aktivitas dan lalulintas saling kirim email yang tinggi, ditambah lagi dengan attachment yang tidak masuk akal ukurannya, menyebabkan /var/mail bertanggung jawab penuh atas membengkaknya /var. Dengan di berikannya direktori /var sebuah partisi tersendiri, maka apabila direktori /var mentok ke total ukuran partisi, 'hanya' menyebabkan mailserver-nya macet. tapi sistem linux itu sendiri masih bisa berjalan dengan nyaman untuk mengatasi 'kekacauan' di /var. Ada juga cara agar direktori /var tidak segera penuh, dengan menerpakan quota di mail server. /var/spool Direktori /var/spool merupakan direktori untuk menyimpan file-file yang spooling atau yang sedang mengantri untuk diproses. Yang umum berada didalam /var/spool ini adalah operasi printing. Apabila linux yang dibangun difungsikan sebagai prnter server, atau sharing printer, maka /var/spool ini juga perlu diperhatikan apabila yang menggunakan printer tersebut orangnya sangat banyak. /var/run Di direktori ini tersimpan PID (Process ID) dari layanan-layanan yang berjalan. PID yang tercatat didalam /var/run ini nantinya akan digunakan oleh script didalam /etc/init.d/* untuk mengendalikan layanan yang tersedia di linux. /proc Direktori /proc juga merupakan pseudo filesystem yang mirip dengan /dev. Bedanya, /proc ini murni hanya berkaitan dengan sistem dan tidak menyangkut pada device. Jika kita melakukan pengecekan ukuran penggunaan space, jangan terkceoh dengan direktori /proc yang tercatat menunjukkan memakan space sangat besar. Segala macam space yang tertulis disitu sama sekali tidak terdapat di dalam media penyimpanan harddisk. Jadi direktori /proc sebenarnya tidak ada sama sekali. Isi dari /proc ini adalah infomasi dari sistem, tetapi jika kita mengubah isi informasi dari beberapa file /proc juga dapat mengubah sifat jalannya sistem. Jangan takut apabila sistem berubah menjadi aneh tatkala kita mengubah isi /proc. Selama pengubahan isi hanya menggunakan echo, maka dengan merestart system, maka isi /proc pun akan langsung kembali ke semula. Misalkan kita ingin melakukan forwarding network, maka informasi pada /proc/sys/net/ipv4/ip_forward yang semula berisi 0 tinggal di ubah menjadi 1. Misalkan kita melihat informasi processor, maka kita dapat melihat dalam /proc/cpuinfo. Tapi jangan harap dengan mengedit /proc/cpuinfo maka kita akan mendapat cpu yang bekerja dengan clock cycle yang lebih menakjubkan. /tmp Merupakan file sistem yang menyimpan file-file sementara. Beberapa distro akan otomatis membersihkan isi dari /tmp sewaktu reboot. Direktori /tmp memiliki mode yang sangat terbuka sehingga mudah untuk ditulisi oleh siapa saja. Didalam /var/tmp juga digunakan sebagai penyimpanan file-file sementara, bedanya /var/tmp dengan /tmp yaitu /var/tmp tidak akan dibersihkan saat system reboot. Untuk memudahkan mengingat, direktori ini dianggap kependekan dari 'temporary' /lost+found Di direktori ini linux menyimpan file-file yang berasil di recover saat sistem crash. Dengan melihat kedalam /lost+found mungkin kita sapat menemukan file yang hilang. B. Struktur Perintah Linux [root@localhost root]# nama_perintah [pilihan] [argumen] keterangan: [root@localhost root]# prompt Linux yang berarti anda login sebagai root yang berada pada host(mesin) localhost dan berada dalam directory root, tanda # menunjukkan sebagai superuser. nama_perintah perintah standar yang dijalankan shell. pilihan untuk memberi opsi (mengubah atau menambah) dari keadaan default. argument objek yang akan diproses oleh perintah (dapat dikosongkan). Contoh : [root@localhost root]# ls –a /bin nama_perintah ls (list files) = menampilkan isi directory [pilihan] -a (all) [argument] /bin Maksud dari directory diatas adalah kita memerintahkan komputer untuk menampilkan file-file (ls) yang ada di directory /bin secara keseluruhan (-a) Gunakan --help atau man untuk mendapatkan bantuan penjelasan mengenai nama_perintah Contoh: [root@localhost root]# ls --help [root@localhost root]# man ls C. Perintah-perintah Dasar Linux Perintah untuk berbagai operasi dasar di sistem operasi linux, beserta penjelasannya, dapat dilihat sebagai berikut : Perintah Keterangan any_command –help Menampilkan keterangan bantu tentang pemakaian perintah. “– help” sama dengan perintah pada DOS “/h”. Ls Melihat isi file dari direktori aktif. Pada linux perintah dir hanya berupa alias dari perintah ls. Untuk perintah ls sendiri sering dibuatkan alias ls –color, agar pada waktu di ls ditampilkan warna-warna sesuai dengan file-filenya, biasanya hijau untuk execute, dsb. Ls –al Melihat seluruh isi file pada direktori aktif beserta file hidden, lalu ditampilkan layar per layar. Cd directory Change directory. Menggunakan cd tanpa nama direktori akan menghantarkan anda ke home direktori. Dan cd - akan menghantarkan anda ke direktori sebelumnya. cp source destination Mengopi suatu file mcopy source destination Mengcopy suatu file dari/ke dos filesystem. Contoh mcopy a:autoexec.bat ~/junk . Gunakan man mtools untuk command yang sejenis : mdir, mcd, mren, mmove, mdel, mmd, mrd, mformat…. mv source destination Memindahkan atau mengganti nama file ln -s source destination Membuat Simbolic Links, contoh ln -sf /usr/X11R6/bin/XF86_SVGA /etc/X11/X, membuat Simbolic link dari file XF86_SVGA ke X rm files Menghapus file mkdir directory Membuat direktori baru rmdir directory Menghapus direktori yang telah kosong rm -r files (recursive remove) Menghapus file, direktori dan subdirektorinya. Hati-hati menggunakan perintah ini apabila anda login sebagai root, karena root dengan mudah dapat menghapus seluruh file pada sistem dengan perintah di atas, tidak ada perintah untuk undelete di Linux More Untuk melihat isi suatu file, dengan tambahan perintah more, maka isi file tersebut ditampilkan layar per layar. less filename Melihat suatu file layar per layar, dan tekan tombol “q” apabila ingin keluar, pico filename Edit suatu text file. pico -w filename Edit suatu text file, dengan menonaktifkan fungsi word wrap, sangat berguna untuk mengedit file seperti /etc/fstab. lynx file.html Melihat file html atau browse ke net dengan text mode, dimana gambar/image tidak dapat ditampilkan, tapi lynx adalah suatu browser yang sangat cepat, sangat berguna bila anda hanya menginginkan suatu artikel tanpa image. tar -zxvf filename.tar.gz Meng-untar sebuah file tar sekaligus meng-uncompress file tersebut (*.tar.gz atau *.tgz), untuk meletakkannya direktori yg diinginkan tambahkan option -C direktori, contoh tar -zxvf filename.tar.gz -C /opt (meletakkan file tersebut di direktori /opt tar -xvf filename.tar Meng-untar sebuah file tar yang tidak terkompress (*.tar). gunzip filename.gz Meng-uncompress sebuah file zip (*.gz” or *.z). dengan menggunakan gzip (juga zip atau compress) jika anda menginginkan mengompress file. bunzip2 filename.bz2 Meng-uncompress file dengan format (*.bz2) dengan utiliti “bzip2″, digunakan pada file yang besar. unzip filename.zip Meng-uncompress file dengan format (*.zip) dengan utiliti “unzip” yang kompatibel dengan pkzip for DOS. find / -name “filename” Mencari “namafile” pada komputer anda dimulai dengan direktori /. Namafile tersebut mungkin saja berisi wildcard (*,?). locate filename Mencari file dengan string “filename”. Sangat mudah dan cepat dari perintah di atas. Pine Email reader yang sangat mudah digunakan, dan menjadi favorit banyak pemakai mesin Unix. Atau anda bisa pakai email yang sangat customize, yaitu mutt , talk username1 Berbicara dengan keyboard dengan user lain yg sedang login pada mesin kita (atau gunakan talk username1@machinename untuk berbicara dengan komputer lain). Untuk menerima undangan percakapan, ketikkan talk username2. Jika seseorang mencoba untuk berbicara dengan anda dan itu dirasakan mengganggu, anda bisa menggunakan perintah mesg n untuk menolak pesan tersebut. Dan gunakan perintah who atau rwho untuk melihat siapa user yang mengganggu tersebut. Mc Menjalankan “Morton Commander” … eh… salah maksudnya “Midnight Commander” sebagai file manager, cepat dan bagus. telnet server Untuk menghubungkan komputer kita ke komputer lain dengan menggunakan protokol TELNET. Gunakan nama mesin atau Nomor IP mesin, dan anda akan mendapatkan prompt login name dari mesin tersebut, masukkan passwordnya, oh ya .. anda juga harus punya account di mesin remote tersebut. Telnet akan menghubungkan anda dengan komputer lain dan membiarkan anda untuk mengoperasikan mesin tersebut. Telnet sangat tidak aman, setiap yang anda ketik menjadi “open text”, juga dengan password anda! Gunakan ssh alih-alih telnet untuk mengakses mesin secara remote. rlogin server (remote login) Menghubungkan anda kekomputer lain. Loginname dan password, tetapi apabila account anda tersebut telah dipakai, maka anda akan mendapatkan pesan kesalahan pada password anda. Sangat tidak aman juga, gunakan ssh sebagai gantinya. rsh server (remote shell) Jalan lain untuk menghubungkan anda ke remote machine. Apabila login name/password anda sedang dipakai di remote mesin tsb, maka password anda tidak akan berlaku. Idem dengan rlogin, gantikan dengan ssh. ftp server Ftp ke mesin lain, ini sangat berguna untuk mengopy file ke/dari remote mesin. Juga tidak aman, gunakan scp dari keluarga ssh sebagai gantinya. Minicom Program Minicom (dapat dikatakan seperti “Procomm/Hyperterminal for Linux”). ./program_name Menjalankan program pada direktori aktif, yang mana tidak terdapat pada PATH anda Xinit Menjalankan X-window server (tanpa windows manager). Startx Menjalankan X-window server dan meload default windows manager. Sama seperti perintah “win” under DOS dengan Win3.1 startx — :1 Menjalankan sesi X-windows berikutnya pada display 1 (default menggunakan display 0). Anda dapat menjalankan banyak GUI terminal secara bersamaan, untuk pindah antar GUI gunakan , , etc, tapi ini akan lebih banyak memakan memori. Xterm (pada X terminal) ,menjalankan X-windows terminal. Untuk keluar ketikkan exit Xboing (pada X terminal). Sangat lucu deh …., seperti games-games lama ….. Gimp (pada X terminal) Program image editor yang sangat bagus, bisa disamakan dengan Adobe Photoshop, yang membedakan adalah program ini gratis. netscape (pada X terminal) menjalankan netscape, versi pada waktu tulisan ini dibuat telah mencapai versi 4.7 netscape -display host:0.0 (pada X terminal) menjalankan netscape pada mesin yang aktif dan menampilkan outputnya pada mesin yang bernama host display 0 screen 0. Anda harus memberikan akses untuk mesin aktif untuk menampilkannya pada mesin host dengan perintah xhost shutdown -h now (sebagai root) Shut down sistem. Umumnya digunakan untuk remote shutdown. Gunakan untuk shutdown pada konsol (dapat dijalankan oleh user). halt reboot (sebagai root) Halt atau reboot mesin. Lebih simple dari perintah di atas. man topic Menampilkan daftar dari sistem manual pages (help) sesuai dengan topic. Coba man man. lalu tekan q untuk keluar dari viewer. Perintah info topic Manual pages dapat dibaca dilhat dengan cara any_command –help. apropos topic Menampilkan bantuan manual berdasarkan topik.. pwd Melihat direktori kerja saat ini hostname Menampilkan nama local host (mesin dimana anda sedang bekerja). Gunakan perintah netconf (sebagai root) untuk merubah nama host dari mesin tersebut, atau edit file /etc/hosts whoami Mencetak login name anda id username Mencetak user id (uid) atau group id (gid) date Mencetak atau merubah tanggal dan waktu pada komputer, contoh merubah tanggal dan waktu ke 2000-12-31 23:57 dengan perintah; date 123123572000 time Melihat jumlah waktu yg ditangani untuk penyelesaian suatu proses + info lainnya. Jangan dibingungkan dengan perintah date who Melihat user yang login pada komputer kita. rwho -a Melihat semua user yg login pada network anda. Layanan perintah rwho ini harus diaktifkan, jalankan setup sebagai root untuk mengaktifkannya. finger username Melihat informasi user, coba jalankan; finger root last Melihat user sebelumnya yang telah login di komputer. uptime Melihat jumlah waktu pemakaian komputer oleh seseorang, terhitung proses reboot terakhir. ps (=print status) Melihat proses-proses yang dijalankan oleh user ps axu Melihat seluruh proses yang dijalankan, walaupun tanpa terminal control, juga ditampilkan nama dari user untuk setiap proses. top Melihat proses yang berjalan, dengan urutan penggunaan cpu. uname -a Informasi system kernel anda free Informasi memory (dalam kilobytes). df -h (=disk free) Melihat informasi pemakaian disk pada seluruh system (in human-readable form) du / -bh (=disk usage) Melihat secara detil pemakaian disk untuk setiap direktori, dimulai dari root (in human legible form). cat /proc/cpuinfo Cpu info. Melihat file pada /proc directori yang bukan merupakan file nyata (not real files). cat /proc/interrupts Melihat alamat interrupt yang dipakai. cat /proc/version Versi dari Linux dan informasi lainnya. cat /proc/filesystems Melihat filesystem yang digunakan. cat /etc/printcap Melihat printer yang telah disetup lsmod (as root) Melihat module-module kernel yang telah di load. set Melihat environment dari user yang aktif echo $PATH Melihat isi dari variabel PATH. Perintah ini dapat digunakan untuk menampilkan variabel environmen lain dengan baik. Gunakan set untuk melihat environmen secara penuh. dmesg Mencetak pesan-pesan pada waktu proses boot. (menampilkan file: /var/log/dmesg). clear Membersihkan layar. adduser Menambah pengguna.

Minggu, 18 Maret 2012

Perintah Dasar di terminal Linux



Seiring makin berkembangnya Linux, saat ini program Linux dengan tampilan yang mendukung  GUI (Graphical User Interface) makin banyak. Dengan GUI (Graphical User Interface) sehingga pengguna semakin dipermudah dalam mengoperasikan. Konsekuensi dari penggunaan GUI di Linux adalah memperberat kerja sistem terutama komputer dengan spesifikasi yang minimum jadul.
Mekipun GUI sudah banyak beredar, perintah-perintah melalui terminal linux penggunaannya terkadang tidak bisa kita hindari.  Dalam beberapa kasus penggunaan terminal linux sangat mutlak. Hal inilah yang mendorong bagi kita untuk mengenal perintah-perintah dasar di terminal linux.
Sebagai permulaan, berikut ini adalah beberapa perintah-perintah dasar yang biasa digunakan di Linux, antara lain:
man
  Perintah ini biasa digunakan untuk menampilkan halaman manual atau help dari suatu perintah. Format penulisannya man , perintah man sangat menolong kita untuk berjalan-jalan di teminal linux ini.
Contoh man man akan menampilkan halaman manual dari man.
pwd
Merupakan kependekan dari present working direktori, digunakan untuk melihat path lengkap dari direktori yang sedang aktif saat ini.
ls
Perintah ini digunakan untuk melihat isi suatu direktori. Penggunannya ls /path, path bisa berupa alamat mutlak atau relatif, jika digunakan tanpa argumen /path akan menampilkan isi direktori saat ini.
mkdir
Sesuai dengan namanya yang merupakan kependekan dari make directory, perintah ini digunakan untuk membuat direktori. Biasa dijalankan dengan menuliskan mkdir /path, jika argumen /path bukan merupakan alamat mutlak maka direktori yang dibuat akan relatif terhadap direktori saat ini. Contoh mkdir /home/userkamu/coba akan menghasilkan direktori coba di direktori home user userkamu.
cd
Namanya terinspirasi dari change directory, digunakan untuk berpindah dari satu direktori ke direktori lainnya. Argumen yang biasa digunakan adalah alamat suatu direktori, baik relatif maupun mutlak. Jika digunakan tanpa argumen ia akan memanggil direktori $HOME. Contoh cd /etc/X11 akan memindahkan direktori yang aktif ke /etc/X11. Ada dua argumen istimewa untuk perintah ini yaitu . dan .. karena cd . akan memanggil direktori itu sendiri dan cd .. akan berpindah ke direktori di atasnya (naik satu tingkat).
rmdir
Nama aslinya adalah remove directory, digunakan untuk menghapus direktori. Namun ia hanya akan menghapus direktori yang kosong. Seperti saudaranya yang lain ia bisa digunakan dengan format rmdir /path.
mv
mv /path/asal /path/tujuan akan memindahkan suatu berkas atau direktori dari path asal ke tujuan. Bisa juga digunakan untuk mengganti nama suatu berkas, dengan syarat /path harus sama.
cp
Untuk menyalin suatu berkas dari path asal ke path tujuan jalankan perintah cp /path/asal /path/tujuan. Berbeda dengan mv yang akan memusnahkan asalnya, cp akan mempertahankannya sehingga akan dihasilkan dua berkas yang sama.
rm
Berasal dari kata remove, digunakan untuk menghapus suatu berkas dengan perintah rm /nama/berkas, bisa juga digunakan untuk menghapus direktori yang tidak kosong dengan menyertakan opsi -rf.
du
Diambil dari disk usage, digunakan untuk mengestimasi pemakaian ruang disk, data akan ditampilkan per berkas. Jika digunakan tanpa argumen akan menampilkan pemakaian ruang disk pada direktori aktif. Format penulisannya du /path/target. Gunakan opsi -h untuk menampilkan hasil yang lebih mudah dibaca.
df
Disk free, digunakan untuk melihat kapasitas disk yang masih kosong/bebas. Gunakan opsi -h jika ingin hasil yang lebih enak dipandang.
clear
Self titled, digunakan untuk membersihkan terminal (layar).
ps
Menampilkan informasi tentang proses yang sedang aktif/berjalan di sistem. Ada banyak opsi yang bisa diberikan pada perintah ini, salau satunya adalah aux yang akan menampilkan seluruh proses dalam sistem.
top
Hampir sama dengan ps hanya saja top akan menampilkan informasi yang selalu up to date dan bersifat dinamis.
cat
Berasal dari kata concatenate, digunakan untuk menampilkan isi dari suatu berkas ke keluaran standar (biasanya layar monitor). Dijalankan dengan mengetikkan cat /nama/berkas.
echo
Biasa digunakan untuk menampilkan string/karakter di layar monitor, namun bisa juga digunakan untuk membuat file dengan memanfaatkan output redirection.
Perintah-perintah di atas hanyalah beberapa diantara perintah yang sangat kompleks yang terdapat di dunia Linux. Begitu pula penjelasan, argumen, dan opsi yang dijelaskan hanyalah sekelumit dari puluhan bahkan sampai ratusan argumen dan opsi untuk setiap perintah. Cara termudah untuk mendapatkan penjelasan tentang suatu perintah adalah membuka halaman manualnya.

Oke..sekian dulu ya jalan-jalan kita di terminal linux hari ini. Sampai ketemu lagi di terminal linux kita yang tercinta.

Minggu, 11 Maret 2012

menghapus linux dari dual boot dengan windows 7

Menghapus Linux dari Dual Boot dengan Windows 7 Label: Komputer, Linux, Tips Trik, Windows 7 * * * Windows LinuxTidak beberapa lama setelah saya menghapus seluruh data di komputer :(, saya ingin mencoba menggunakan linux. Kebetulan ketika saya SMA, saya mendapatkan CD instalan Ubuntu 8.01 dan Kubuntu 8.01 yang dikirim langsung dari Belanda. Komputer saya mempunyai 3 buah partisi, satu telah saya gunakan untuk sistem windows dan salah satunya yang kosong saya gunakan sebagai sistem untuk Ubuntu. Jadi ketika menjalankan windows, drive yang digunakan untuk Ubuntu tidak terlihat. Namun ini hanya coba-coba, setelah berhasil instal Ubuntu 8.01, saya tidak memantapkan keputusan untuk menggunakan dual boot. Semua ini hanya untuk pembelajaran, karena sejak saya dapatkan CD tersebut beberapa tahun lalu, belum pernah saya gunakan. Masalah mulai timbul, bagaimana cara menghapus Ubuntu. Saya benar-benar tidak nyaman melihat booting menggunkan dual boot ini, apalagi pada saat booting ada 5 pilihan, 4 diantaranya kepunyaan Ubuntu, dan yang 1 untuk Windows 7. Benar-benar mengganggu, banyak sekali OS yang ada. Saya kemudian mencari jawaban tersebut, setelah sekian lama mencari dari google dengan kata kunci bermacam-macam. Akhirnya saya mandapatkan pencerahan dari blognya Om Luke Addison. Pada situasi seperti ini yang kita butuhkan hanyalah DVD instalasi windows 7 (saya belum mencoba keberhasilan jika menggunakan Command Prompt dari windows). Saya harapkan baca hingga selesai terlebih dahulu jika ingin mempraktekkan cara ini. 1. Booting komputer dari CD/DVD. 2. Pada menu Repair masuk ke pilihan Command Prompt. 3. Untuk menghapus pilihan OS pada saat booting, ketikkan bootsect /nt60 C: 4. Dan untuk mengembalikan booting primary pada windows 7, ketikkan bootrec /fixmbr 5. Kemudian restart komputer. Dengan perintah tersebut booting hanya akan berlaku untuk windows 7 saja. Jadi tidak perlu memilih OS, karena komputer akan langsung memproses windows 7. Lalu bagaimana dengan linuxnya? Booting untuk Ubuntu telah hilang, namun sistem dan file-filenya masih ada. Untuk menghapusnya kita dapat menggunakan Disk Management yang ada pada windows 7. Pada Windows Explorer, drive yang kita gunakan untuk Ubuntu memang tidak terlihat, tetapi pada Disk Management seluruh drive yang ada akan muncul. 1. Start, kemudian klik kanan pada Computer dan klik Manage. (login dahulu sebagai administrator) 2. Untuk menghapus seluruh data Ubuntu, pada menu Disk Management klik kanan pada drive tempat Ubuntu diletakkan dan pilih Delete Volume 3. Drive yang kita delete tersebut belum bisa kita gunakan. Untuk mengaktifkannya kembali, klik kanan pada drive tersebut dan klik New Simple Volume 4. Klik Next, dan tetapkan kapasitas yang akan digunakan, jika ingin menggunkan seluruh kapasitas drive langsung klik Next 5. Pilih path pada Assign the following drive letter, kemudian Next 6. Pada Volume label tuliskan nama untuk drive tersebut, kemudian Next dan Finish. Seluruh langkah yang saya gunakan tersebut telah sukses mengembalikan komputer saya seperti yang diharapkan. Ada beberapa catatan bagi yang menggunakan loader untuk pengaktifan windows 7 menjadi genuine. Loader tersebut akan hilang, mungkin itu dikarenakan perintah saat kita menghapus linux booting tadi. Jadi saya menyarankan untuk mempersiapkan loader terlebih dahulu. Jika anda kesulitan mencari loader untuk menjadikan windows 7 genuine, ada bisa mendapatkannya pada artikel saya tentang Windows 7 Professional Genuine. Menghapus Linux dari Dual Boot dengan Windows 7 Label: Komputer, Linux, Tips Trik, Windows 7 * * * Windows LinuxTidak beberapa lama setelah saya menghapus seluruh data di komputer :(, saya ingin mencoba menggunakan linux. Kebetulan ketika saya SMA, saya mendapatkan CD instalan Ubuntu 8.01 dan Kubuntu 8.01 yang dikirim langsung dari Belanda. Komputer saya mempunyai 3 buah partisi, satu telah saya gunakan untuk sistem windows dan salah satunya yang kosong saya gunakan sebagai sistem untuk Ubuntu. Jadi ketika menjalankan windows, drive yang digunakan untuk Ubuntu tidak terlihat. Namun ini hanya coba-coba, setelah berhasil instal Ubuntu 8.01, saya tidak memantapkan keputusan untuk menggunakan dual boot. Semua ini hanya untuk pembelajaran, karena sejak saya dapatkan CD tersebut beberapa tahun lalu, belum pernah saya gunakan. Masalah mulai timbul, bagaimana cara menghapus Ubuntu. Saya benar-benar tidak nyaman melihat booting menggunkan dual boot ini, apalagi pada saat booting ada 5 pilihan, 4 diantaranya kepunyaan Ubuntu, dan yang 1 untuk Windows 7. Benar-benar mengganggu, banyak sekali OS yang ada. Saya kemudian mencari jawaban tersebut, setelah sekian lama mencari dari google dengan kata kunci bermacam-macam. Akhirnya saya mandapatkan pencerahan dari blognya Om Luke Addison. Pada situasi seperti ini yang kita butuhkan hanyalah DVD instalasi windows 7 (saya belum mencoba keberhasilan jika menggunakan Command Prompt dari windows). Saya harapkan baca hingga selesai terlebih dahulu jika ingin mempraktekkan cara ini. 1. Booting komputer dari CD/DVD. 2. Pada menu Repair masuk ke pilihan Command Prompt. 3. Untuk menghapus pilihan OS pada saat booting, ketikkan bootsect /nt60 C: 4. Dan untuk mengembalikan booting primary pada windows 7, ketikkan bootrec /fixmbr 5. Kemudian restart komputer. Dengan perintah tersebut booting hanya akan berlaku untuk windows 7 saja. Jadi tidak perlu memilih OS, karena komputer akan langsung memproses windows 7. Lalu bagaimana dengan linuxnya? Booting untuk Ubuntu telah hilang, namun sistem dan file-filenya masih ada. Untuk menghapusnya kita dapat menggunakan Disk Management yang ada pada windows 7. Pada Windows Explorer, drive yang kita gunakan untuk Ubuntu memang tidak terlihat, tetapi pada Disk Management seluruh drive yang ada akan muncul. 1. Start, kemudian klik kanan pada Computer dan klik Manage. (login dahulu sebagai administrator) 2. Untuk menghapus seluruh data Ubuntu, pada menu Disk Management klik kanan pada drive tempat Ubuntu diletakkan dan pilih Delete Volume 3. Drive yang kita delete tersebut belum bisa kita gunakan. Untuk mengaktifkannya kembali, klik kanan pada drive tersebut dan klik New Simple Volume 4. Klik Next, dan tetapkan kapasitas yang akan digunakan, jika ingin menggunkan seluruh kapasitas drive langsung klik Next 5. Pilih path pada Assign the following drive letter, kemudian Next 6. Pada Volume label tuliskan nama untuk drive tersebut, kemudian Next dan Finish. Seluruh langkah yang saya gunakan tersebut telah sukses mengembalikan komputer saya seperti yang diharapkan. Ada beberapa catatan bagi yang menggunakan loader untuk pengaktifan windows 7 menjadi genuine. Loader tersebut akan hilang, mungkin itu dikarenakan perintah saat kita menghapus linux booting tadi. Jadi saya menyarankan untuk mempersiapkan loader terlebih dahulu. Jika anda kesulitan mencari loader untuk menjadikan windows 7 genuine, ada bisa mendapatkannya pada artikel saya tentang Windows 7 Professional Genuine.

Sabtu, 10 Maret 2012

struktur jaringan linux

Konfigurasi Sistem Jaringan Linux Posted on Januari 29, 2009 by afing i 1 Votes Quantcast Jaringan komputer adalah kumpulan sejumlah komputer yang saling terhubung untuk dapat saling berkomunikasi dalam bentuk sharing data, chating, browsing dan lainya. Artikel kali ini akan membahas tentang sistem jaringan pada mesin Linux. Sistem Linux mempunyai kemampuan untuk administrasi sistem jaringan dengan berbasis GUI dan berbasis Text. Tutorial kali ini membahas administrasi sistem jaringan pada mesin Linux berbasis Text yakni dengan menggunakan sistem console atau shell linux yang mempunyai kemiripan dengan comment prompt atau dos prompt pada mesin windows. A. Mendeteksi Kondisi Kartu Jaringan (NIC) 1. Memeriksa keberdaan kartu jaringan Saat pc melakukan booting, mesin linux akan melakukan pendeteksian semua perangkat keras yang terpasang untuk melakukan pengecekan ulang, termasuk juga kartu jaringan. Jika muncul pesan eth0 bernilai [OK] maka kertu jaringan bisa digunakan, tapi jika pesannya adalah eth0 bernilai [FAILED] maka kartu jaringan perlu dilakukan instalasi ulang atau upgrade. 2. Memeriksa kartu jaringan dengan perintah, #modprobe [nama kartu jaringannnya] [root @ sambaserver root ]# modprobe rtl8139 => jika [OK] maka bisa dipakai. B. Memasang IP Address melalui konsole atau shell linux 1. Melihat kondisi settingan kartu jaringan dengan perintah ifconfig [root @ sambaserver root ]# ifconfig :>> informasi yang muncul berupa Ipaddress yang ada 2. Jika IP address belum ada, maka pengisian IP address dengan perintah ifconfig sbb : [root @ sambaserver root ]# ifconfig eth0 [no IP adrress] netmask [nonetmask/subnetmask] broadcast [no pancaran] 3. Memasang IP address pada alamat eth0 [root @ sambaserver root ]# ifconfig eth0 192.168.1.200 netmask 255.255.255.0 broadcast 192.168.1.255 4. Memeriksa konfigurasi IP address [root @ sambaserver root ]# ifconfig eth0 => (hanya alamat pada eth0} # ifconfig => (informasi alamat yang lengkap) 5. Menonaktifkan kartu jaringan pada eth0 (disable) [root @ sambaserver root ]# ifconfig eth0 down 6. Mengaktifkan kembali kartu jaringan pada eth0 (activated) [root @ sambaserver root ]# ifconfig eth0 up 7. Daemon yang digunakan pada jaringan Daemon yaitu program untuk menangani system jaringan. Linux memiliki daemon yang bernam network yang berada dalam direktori = /etc/rc.d/init.d/network Sintak untuk mengaktifkan daemon jaringan adalah sbb: # /etc/rc.d/init.d/network {start | stop | restart | reload | status } 8. Menjalankan Daemon jaringan [root @ sambaserver root ]#/etc/rc.d/init.d/network start jika muncul pesan [OK] maka konfigurasi berhasil dan daemon dah aktif. 9. Menjalankan kembali daemon jaringan [root @ sambaserver root ]# /etc/rc.d/init.d/network restart 10. Mematikan daemon jaringan [root @ sambaserver root ]# /etc/rc/d/init.d/ network stop C. Membuat file untuk konfigurasi IP address Proses intalasi / setting IP tersebut diatas sifatnya hanya sementara, artinya jika komputer dimatikan atau restart maka saat hidup lagi settingan IP sudah hilang. Maka settingan IP addres sebaiknya dilakukan saat instalasi linux pertama kali. Namun demikian ada cara lain, agar settingan IP address tidak hilang yaitu dengan membuat file konfigurasi tersendiri yang akan mengkonfigurasi saat Pc booting. Caranya adalah sbb : 1. saat login kedalam mesin linux, maka masuklah dengan user root sebagai super user/administrator. Namun jika sudah terlanjur dengan user biasa, bisa login ulang dengan perintah $ su [user @ sambaserver user ] $ su {user bisa} password : * * * * * {sebagi user root} [root @ sambaserver root ]# 2. Buat file konfigurasi jaringan pada rc.local yang berada di direktori /etc/init.d, yang berupa file local yang akan dijalankan setiap kali PC booting. 3. buka file tersebut dengan editor vi, dengan perintah sbb : [root @ sambaserver root ]# vi /etc/init.d/rc.local lalu tambahkan baris berikut, dengan mengawalinya menekan huruf [I] = : /sbin/modprobe rtl8139 => aktifkan kartu jaringannya /sbin/ifconfig eth0 192.168.1.200 netmask 255.255.255.0 broadcast 192.168.1.255 => setting ip addressnya /sbin/ifconfig lo 127.0.0.1 => aktifkan ip addres mesin local /sbin/ifconfig eth0 up = > aktifkan eth0 yang sudah berisi ip address /sbin/ifconfig lo up => aktifkan lo yang sudah berisi ip addres local 4. Simpan file rc.local tersebut dengan cara menekan [esq], lalu tombol [shift] + [:] dilanjutkan tekan huruf [w] dan [q] lalu [enter]. Demikian Tutorial kali ini. Mohon maaf jika masih ada kekurangan.

instalasi windows 2000 server

Step #1: Plan your installation When you run the Windows 2000 Server Setup program, you must provide information about how to install and configure the operating system. Thorough planning can make your installation of W2K more efficient by helping you to avoid potential problems during installation. An understanding of the configuration options will also help to ensure that you have properly configured your system. I won't go into that part right now but here are some of the most important things you should take into consideration when planning for your Windows Server 2000 installation: * Check System Requirements * Check Hardware and Software Compatibility * Determine Disk Partitioning Options * Choose the Appropriate File System: FAT, FAT32, NTFS * Decide on a Workgroup or Domain Installation * Complete a Pre-Installation Checklist After you made sure you can go on, start the installation process. Step #2: Beginning the installation process You can install Windows 2000 Server in several methods - all are valid and good, it all depends upon your needs and your limitations. * Manual installations usually come in 3 flavors: * Boot from CD - No existing partition is required. * Boot from the 4 Setup Boot Disks, then insert the CD - No existing partition is required. * Boot from an MS-DOS startup floppy, go to the command prompt, create a 4GB FAT32 partition with FDISK, reboot, format the C partition you've created, then go to the CD drive, go into the I386 folder, and run the WINNT.EXE command. * Run an already installed OS, such as Windows NT 4.0 Server. From within NT 4.0 go to the I386 folder in the W2K installation CD and run the WINNT32.EXE command. * If you want to upgrade a desktop OS such as Windows 98 into Windows 2000 Professional you can follow the same procedure as above (You cannot upgrade Windows 98 into W2K Server). There are other non-manual installation methods, such as using an unattended file along with a uniqueness database file, using Sysprep, using RIS or even running unattended installations from within the CD itself, but we won't go into that right now. It doesn't matter how you run the setup process, but the moment it runs - all setup methods look alike. Step #3: The text-based portion of the Setup program The setup process begins loading a blue-looking text screen (not GUI). In that phase you will be asked to accept the EULA and choose a partition on which to install W2K, and if that partition is new, you'll be asked to format it by using either FAT, FAT32 or NTFS. 1. Start the computer from the CD. 2. You can press F6 if you need to install additional SCSI adapters or other mass-storage devices. If you do you will be asked to supply a floppy disk with the drivers and you CANNOT browse it (or a CD for that matter). Make sure you have one handy. 3. Setup will load all the needed files and drivers. 4. Select To Setup W2K Now. If you want, and if you have a previous installation of the OS, you can try to fix it by pressing R. If not, just press ENTER. 5. In case your server is a new one, or it is using a new hard disk that hasn't been partitioned yet, you'll get a warning message. Read it, and if you want to continue, press C. 6. Read and accept the licensing agreement and press F8 if you accept it. 7. Select or create the partition on which you will install W2K. Depending upon your existing disk configuration choose one of the following: * If the hard disk is not yet partitioned, you can create and size the partition on which you will install Windows 2000. Press C. * If the hard disk is new and you want to create a partition that will span the entire hard disk's size - press Enter. Other optionsL * If the hard disk is already partitioned, but has enough unpartitioned disk space, you can create an additional partition in the unpartitioned space. * If the hard disk already has a partition that is large enough, you can install Windows 2000 on that partition. If the partition has an existing operating system, you will overwrite that operating system if you accept the default installation path. However, files other than the operating system files, such as program files and data files, will not be overwritten. * If the hard disk has an existing partition, you can delete it to create more unpartitioned space for the new partition. Deleting an existing partition erases all data on that partition. If you select a new partition during Setup, create and size only the partition on which you will install Windows 2000. After installation, use Disk Management to partition the remaining space on the hard disk. 8. Select a file system for the installation partition. After you create the partition on which you will install W2K, you can use Setup to select the file system with which to format the partition. W2K supports the NTFS file system in addition to the file allocation table (FAT) and FAT32 file systems. Windows Server 2003, Windows XP Professional, Windows 2000, and Windows NT are the only Microsoft operating systems that you can use to gain access to data on a local hard disk that is formatted with NTFS. If you plan to gain access to files that are on a local W2K partition with the Microsoft Windows 95 or Windows 98 operating systems, you should format the partition with a FAT or FAT32 file system. We will use NTFS. 9. Setup will then begin copying necessary files from the installation point (CD, local I386 or network share). 10. Note: If you began the installation process from an MS-DOS floppy, make sure you have and run SMARTDRV from the floppy, otherwise the copying process will probably last more than an hour, perhaps even more. With SMARTDRV (or if setup was run by booting from CD) the copying will probably last a few minutes, no more than 5 max. 11. The computer will restart in graphical mode, and the installation will continue. Step #4: The GUI-based portion of the Setup program The setup process reboots and loads a GUI mode phase. It will then begin to load device drivers based upon what it finds on your computer. You don't need to do anything at this stage. If your computer stops responding during this phase (the progress bar is stuck almost half-way, and there is no disk activity) - shut down your computer and begin removing hardware such as PCI and ISA cards. If it works for you then later try to figure out how to make that specific piece of hardware work (it's probably not in the HCL). 1. Click Customize to change regional settings, if necessary. * Current System Locale - Affects how programs display dates, times, currency, and numbers. Choose the locale that matches your location, for example, French (Canada). * Current Keyboard Layout - Accommodates the special characters and symbols used in different languages. Your keyboard layout determines which characters appear when you press keys on the keyboard. If you don't need to make any changes just press Next. If you do need to make changes press Customize and add your System Locale etc. Note for Hebrew users: In W2K it is NOT SAFE to install Hebrew language support at this phase!!! Trust me, do it later. If you don't listen to me, good chances are that you'll get ???? fonts in some Office applications such as Outlook and others. Read the Install Hebrew on Windows 2000 page for more info. 2. Type your name and organization. 3. Type the product key. If you'd like to skip this step in the future, please read Install Windows 2000 Without Supplying the CD Key. Also see » System Center Essentials 2010 - Configuring and Managing 4. Enter the appropriate license type and number of purchased licenses. 5. Type the computer name and a password for the local Administrator account. The local Administrator account resides in the SAM of the computer, not in Active Directory. If you will be installing in a domain, you need either a pre-assigned computer name for which a domain account has been created, or the right to create a computer account within the domain. 6. Choose which components to install or remove from the system. 7. Select the date, time, and time zone settings. 6. Setup will now install the networking components. After a few seconds you will receive the Networking Settings window. BTW, if you have a NIC that is not in the HCL (see the What's the HCL? page) and W2K cannot detect it, or if you don't have a NIC at all, setup will skip this step and you will immediately go to the final phase of the setup process. Press Next to accept the Typical settings option if you have one of the following situations: * You have a functional DHCP on your network. * You have a computer running Internet Connection Sharing (ICS). * You're in a workgroup environment and do not plan to have any other servers or Active Directory at all, and all other workgroup members are configured in the same manner. Otherwise select Custom Settings and press Next to customize your network settings. 7. Highlight the TCP/IP selection and press Properties. In the General tab enter the required information. You must specify the IP address of the computer, and if you don't know what the Subnet Mask entry should be - you can simply place your mouse pointer over the empty area in the Subnet Mask box and click it. The OS will automatically select the value it thinks is good for the IP address you provided. Lamer note: In the above screenshot I've configured the computer with a valid IP address for MY network, along with the Default Gateway and the address of MY DNS server. Your settings may differ. If you don't know what these values mean, or if you don't know what to write in them, press cancel and select the Typical Settings option. You can easily change these values later. 8. In the Workgroup or Domain window enter the name of your workgroup or domain. * A workgroup is a small group of computers on a network that enables users to work together and does not support centralized administration. * A domain is a logical grouping of computers on a network that has a central security database for storing security information. Centralized security and administration are important for computers in a domain because they enable an administrator to easily manage computers that are geographically distant from each other. A domain is administered as a unit with common rules and procedures. Each domain has a unique name, and each computer within a domain has a unique name. If you're a stand-alone computer, or if you don't know what to enter, or if you don't have the sufficient rights to join a domain - leave the default entry selected and press Next. If you want to join a domain (NT 4.0 domain of W2K/2003 Active Directory domain) enter the domain's name in the "Yes, make this computer a member of the following domain" box. To successfully join a domain you need the following: * The person performing the installation must have a user account in Active Directory. This account does not need to be the domain Administrator account. and * The computer must have an existing computer account in the Active Directory database of the domain that the computer is joining, and the computer must be named exactly as its domain account is named. or * The person performing the installation must have appropriate permission to create a domain account for the computer during installation. Also, you need to have connectivity to the domain's domain controllers (only to the PDC if on an NT 4.0 domain) and a fully functional DNS server (only in AD domains). Read the Joining a Domain in Windows XP Pro and Requirements when Joining a Domain pages for more on this issue. Enter the Active Directory domain name (in the form of xxx.yyy, for example: DPETRI.NET) or the NetBIOS name of the NT 4.0 domain (in the form of xxx, for example: DPETRI). Press Next. Note: If you provide a wrong domain name or do not have the correct connectivity to the domain's DNS server you will get an error message. A username/password window will appear. Enter the name and password of the domain's administrator (or your own if you're the administrator on the target domain). Note: Providing a wrong username or password will cause this phase to fail. 9. Next the setup process will finish copying files and configuring the setup. You do not need to do anything. 10. After the copying and configuring phase is finished, if Windows Server 2003 finds that you have a badly configured screen resolution it will advise you to change it and ask you if you see the new settings right. 11. Setup finishes and displays the finish window. Unfortunately, you must press Finish in order to reboot.. 12. Windows 2000 reboots and you should get the CTRL-ALT-DEL window.